KEBUDAYAAN MASYARAKAT RAJA AMPAT

NAMA : Ryan Setiawan Maulana

Universitas Gunadarma

Nama Dosen : Ahmad Nasher



  • LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN RAJA AMPAT

Kabupaten Raja Ampat adalah kabupaten yang wilayahnya sebagian besar terdiri dari gugusan pulau pulau yang terletak pada posisi 20 25’ Lintang Utara - 40 25’ Lintang Selatan dan 1300 - 1320 55’ Bujur Timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ± 6.084,5 km2. Secara administratif batas wilayah kabupaten Raja Ampat dibatasi oleh :
a. Sebelah Utara         : Samudera Pasifik.
b. Sebelah Selatan      : Laut Seram.
c. Sebelah Barat          : Laut Seram, Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara
d.Sebelah Timur          : Distrik Sorong Barat Kota Sorong, Distrik Aimas, Distrik Seget,Kabupaten Sorong dan Laut Seram.



  • SEJARAH KEPULAUAN RAJA EMPAT


Terdapat banyak versi cerita mengenai asal-usul nama Raja Ampat.Salah satu versi dari cerita yaitu :
Pada suatu saat di Teluk Kabui Kampung Wawiyai ada sepasang suami istri pergi ke hutan (sebagai perambah hutan) untuk mencari makanan, ketika mereka tiba di tepi Sungai Waikeo(Wai artinya air, kew artinya teluk) mereka menemukan enam butir telur naga. Telur-telur tersebut disimpan dalam noken (kantong) dan dibawa pulang, sesampainya di rumah telur-telur tersebut disimpan dalam kamar. Ketika malam hari mereka mendengar suara bisik-bisik, betapa kagetnya mereka ketika mereka melihat di dalam kamar ternyata ke-lima butir telur telah menetas berwujud empat anak laki-laki dan satu anak perempuan, semuanya berpakaian halus yang menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan raja.
Sampai saat ini belum jelas siapa yang memberikan nama kepada anak-anak tersebut tapi kemudian diketahui bahwa masing-masing anak bernama :

1. War menjadi Raja di Waigeo.
2. Betani menjadi Raja di Salawati.
3. Dohar menjadi Raja di Lilinta (Misool)
4. Mohamad menjadi Raja di Waigama (Batanta)
5. Sedangkan anak yang perempuan (bernama Pintolee)

pada suatu ketika anak perempuan tersebut diketahui sedang hamil dan oleh kakak-kakaknya Pintolee diletakkan dalam kulit bia(kerang) besar kemudian dihanyutkan hingga terdampar di Pulau Numfor. Satu telur lagi tidak menetas dan menjadi batu yang diberi nama Kapatnai dan diperlakukan sebagai raja bahkan di beri ruangan tempat bersemayam lengkap dengan dua batu yang berfungsi sebagai pengawal di kanan-kiri pintu masuk bahkan setiap tahunnya dimandikan dan air mandinya disiramkan kepada masyarakat sebagai babtisan untuk Suku Kawe. Tidak setiap saat batu tersebut bisa dilihat kecuali satu tahun sekali yaitu saat dimandikan.

Oleh karena masyarakat sangat menghormati keberadaan telur tersebut maka dibangunlah sebuah rumah ditepi Sungai Waikeo sebagai tempat tinggalnya dan hingga kini masih menjadi objek pemujaan masyarakat. (Sumber: Korneles Mambrasar)

  • PENDUDUK ASLI RAJA AMPAT


Penduduk asli kabupaten Raja Ampat adalah terdiri dari lebih dari 10 suku adat. Suku adat ini ada yang telah mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat maupun yang berimirgrasi dari wilayah kepulauan lain di sekitar Raja Ampat.  Dalam buku Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sebuah buku yang dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Raja Ampat, disampaikan bahwa ada  paling tidak ada 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja Ampat, yaitu:

1. Suku Wawiyai (Wauyai)
2. Suku Kawe
3. Suku Laganyan
4. Suku Ambel (-Waren)
5. Suku Batanta
6. Suku Tepin
7. Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih
8. Suku Moi (Moi-Maya)
9. Suku Matbat
10. Suku Misool
11. Suku Biga
12.Suku Biak

  •  Keunikan Budaya dan Tradisi Masyarakat Raja Ampat

Secara umum masyarakat Papua terdiri dari ribuan suku yang berbeda. Berbeda wilayah, berbeda juga aksen bicaranya. Keunikan ini tidak menjadikan perbedaan namun dikembangkan untuk dijadikan sebuah tradisi. Diantara ribuan suku yang ada, Dani dan Asmat adalah suku terbesar di Papua. Keduanya memiliki budaya yang unik dan tradisi yang dijadikan daya tarik wisata yang sangat kuat. Suku Dani terkenal dengan festival bakar batu di Wamena dan Suku Asmat terkenal dengan hasil kerajinan seni pahatnya yang berkelas dunia.
Hampir sebagian besar suku di Papua masih sangat primitif terutama budaya dan juga pakaian yang dikenakan. Masih banyak juga suku yang terisolasi karena berada di wilayah yang tidak terjangkau secara topography dan hidup di dalam keadaan yang masih serba alami. Kondisi inilah yang membuat Papua semakin menarik. Karena daya tariknya tentang alam bebas, budaya, dan masyarakat yang masih jauh dari peradaban.
Masyarakat Raja Ampat sendiri umumnya bekerja sebagai nelayan dan menangkap ikan dengan cara menyelam atau memakai tombak. Cara menangkap ikan dengan cara menombak ini dinamakan Molo. Suatu keahlian menangkap ikan yang tidak mudah dan tidak bisa dilakukan sembarang orang. Yang tentunya jika mudah dilakukan akan ada banyak turis yang menangkap ikan dan langsung membakarnya untuk dimakan. Keadaan ini akan membuat ketidakseimbangan ekosistem karena akan mengotori air laut dan restoran menjadi tidak laku
Ciri-ciri budaya masyarakat Raja Ampat. :

1. Hidupnya berkelompok dan berpencar berdasarkan sukunya serta bergantung pada alam, sehingga hidupnya ada yang sering berpindah kecuali yang mengenal budaya modern.
2. Tali persaudaraan sesama suku yang sangat kuat.
3. Menganut sistem keturunan garis ayah dan garis ibu.
4. Mengenal kepercayaan magis.
5. Memiliki tata cara adat.

Adat istiadat suatu suku bangsa merupakan wujud dari nilai kebudayaannya, yang merupakan suatu aturan atau tatacara yang mendasari tingkah laku. Adat istiadat yang berkembang di Kabupaten Raja Ampat tergantung dari adat istiadat kesukuan yang ada di kawasan tersebut. Adat istiadat yang memberatkan warga lainnya yaitu berhubungan dengan adat istiadat untuk membayar mas kawin yang ditanggung bersama oleh suatu keluarga suku tertentu sehingga memberatkan bagi anggota keluarga lainnya. Peran tokoh kepala suku mempunyai peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan di kawasan Raja Ampat. Kepala Suku atau tokoh adat masyarakat lokal secara umum mempunyai wilayah adat sendiri-sendiri sehingga perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah. Karena tanpa musyawarah akan sulit mendapatkan kesepakatan bersama.

  • Kesenian Tradisional






Raja Ampat sebagai bagian dari provinsi papua barat di pulau Papua, kaya akan ragam
seni budaya musik,tari-tarian dan kerajinan tangan khas papua yang sangat eksotis.
Setiap suku yang tersebar di berbagai kepulauan Raja Ampat umumnya memiliki seni
tari dan tata cara adat sendiri. Ciri umum dari seni tari dan musik dari Raja Ampat 
adalah gerakan tarian yang umumnya ditampilkan dengan bersemangat serta diiringi 
oleh alat musik perkusi  khas papua yang bernama Tifa, gong (mambokon) dan 
tambur (bakulu).Selain alat musik perkusi, alat musik bersenar seperti gitar dan alat
musik tiup seperti seruling dan alat musik tiup dari kerang laut juga sering digunakan 
untuk mengiringi tarian. Beberapa contoh tarian yang sering ditampilkan dalam 
berbagai upacara adat maupun penyambutan adalah Tarian Wor, Main Moun,
Tarian Batpo, Tarian Yako dan kesenian Suling Tambur.

Kostum penari wanita yang digunakan dalam berbagai tarian khas Raja Ampat 
biasanya menggunakan perpaduan dari warna-warna terang dengan kontras 
tinggi seperti merah, kuning tua, hijau terang dan biru terang. Sedangkan
untuk kostum penari pria umumnya adalah bertelanjang dada di bagian atas dan
untuk menutupi bagian pinggang ke bawah biasanya menggunakan kostum khas 
Papua yg mediami pesisir pantai yaitu pakaian dari bahan Sabut (ijuk), anyaman 
daun kelapa atau bulu dan kulit binatang tergantung dari jenis tarian yang dibawakan.
Ada pula kaum pria yang tampil menggunakan penutup aurat khas papua yaitu koteka.
Baik penari pria dan wanita akan tampil lengkap dengan aksesoris dan rias wajah
yang khas dan eksotis yang hanya bisa kita jumpai dalam seni tradisional khas pulau papua.

Lagu-lagu khas Raja Ampat dan papua umumnya berirama riang tetapi seperti memiliki 
semacam daya pikat yang menghanyutkan ketika kita menikmatinya. Umumnya lagu-lagu
Papua dinyanyikan dengan perpaduan suara vokal lebih dari satu orang.

PAKAIN TRADISIONAL MASYARAKAT RAJA AMPAT
  • KOTEKA

Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian 
penduduk asli.Pulau Papua. Koteka terbuat dari kulit labu air, Lagenaria siceraria.
Isi dan biji labu tua dikeluarkan dan kulitnya dijemur.

  • SENI KERAJINAN TRADISIONAL


Seni budaya Raja Ampat dalam bidang kerajinan tangan sangat beragam jenisnya. Kita bisa mengenali ciri khas hasil kerajinan tangan asli Raja Ampat dari warna dan motifnya. Warna yang umum digunakan adalah perpaduan warna dengan kontras tinggi seperti merah tua, kuning tua, hijau terang dan biru terang. Ornamen-ornamen motif ukiran  yang seringkali digunakan dalam seni patung, ukiran dan batik Raja Ampat adalah motif khusus khas papua. 
Dari berbagai macam jenis kerajinan tangan yang ada di Raja Ampat, terdapat dua jenis kerajinan yang sangat diminati oleh wisatawan baik asing maupun lokal yaitu:
  •  Topi  Anyaman khas Arborek 

Topi ini dibuat dari bahan anyaman. Topi ini berbentuknya bundar dan seringkali digunakan wanita untuk melindungi wajah dan badannya dari sengatan matahari saat berwisata ke pantai.  Pembuatan topi ini awalnya dipelopori oleh Ibu Mambrasar  dari pulau Arborek, Raja Ampat dan kini topi khas tersebut telah menjadi kerajinan khas Raja Ampat yang diproduksi secara berkelompok oleh ibu-ibu dari Pulau Arborek.





  • Batik Papua.           

Kerajinan lain yang banyak diminati oleh wisatawan yang datang ke raja ampat adalah Batik Papua. Berbeda dengan motif dan warna batik dari jawa yang kerap kali menggunakan warna-warna natural maupun gelap, batik papua sangat diminati karena menggunakan motif dan warna terang khas pantai. 


                  Selain kedua jenis kerajinan tersebut di atas, Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat kini sedang giat-giatnya mempromosikan hasil kerajinan lain masyarakat kepulauan Raja Ampat sebagai salah satu daya tarik wisata Raja Ampat. Beberpa jenis kerajinan lain yang dihasilkan oleh penduduk kabupaten Raja Ampat adalah seni patung dan kerajinan aksesoris dari bahan batu mulia, akar dan logam.

  • MAKANAN KHAS MASYARAKAT RAJA AMPAT




Masakan khas Raja Ampat tentunya banyak menggunakan sumber bahan olahan yang diambil dari laut seperti ikan, rumput laut, cacing laut dan lain sebagainya. Hal ini bukan berarti bahwa semua jenis masakan khas Raja Ampat adalah berbahan dasar dari laut, ada juga beberapa jenis masakan yang diolah dari daging ayam, sapi, sagu, ulat sagu dan lain-lain.

Beberapa contoh masakan khas Raja Ampat adalah Cacing Laut goreng yang gurih sekali rasanya. Makanan ini diolah dari bahan dasar cacing laut yang digoreng sampai kering menyerupai keripik. Makanan lain yang cukup terkenal di Raja Ampat dan berbahan dasar dari laut adalah Ikan Sup Kuning. Masakan ini bukan hanya terkenal di wilayah Raja Ampat saja namun juga hampir disetiap wilayah pesisir Pantai Papua Barat.

Selain itu ada pula jenis makanan bukan dari laut yang cukup terkenal yaitu Sate Ulat Sagu. Ulat Sagu ini di dapatkan dari tempat hidupnya di batang pohon sagu yang telah menua. Di masyarakat asli papua yang tlah terbiasa hidup di alam, ulat sagu ini seringkali dikonsumsi langsung dari pohonnya tanpa diolah terlebih dahulu. Dalam perkembangan penyajiannya saat ini ulat sagu ini seringkali diolah dengan cara dibakar menyerupai sate. Rasa gurih dan asin yang keras merupakan ciri dari ulat sagu ini. Jenis lain makanan khas yang bisa kita temui di Raja Ampat adalah Papeda. Papeda adalah bubur Sagu yang disajikan hangat dengan kuah ikan serta buah tomat dan lemon sebagai penambah cita rasanya

KESIMPULAN

Nilai-nilai leluhur, seni dan budaya Raja Ampat tetap diwariskan dan dilestarikan dalam kehidupan mereka sehari-hari hingga saat ini, dari warisan leluhur indonesia yang berada di raja ampat, seharusnya di budidayakan sebisa dan semampu mungkin karna di negeri indonesia yang banyak keindahan alam dan kaya akan budidayanya maka dari itu indonesia terkenal budaya dan dan kekayaan alamnya termasuk raja ampat di daerah papua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal C++

Dance Music Festival "DIAMOND SKY 2016"