Ilmu Budaya Dasar
NAMA : RYAN SETIAWAN MAULANA
KELAS : 1KA29
NPM : 16116728
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanallah Wa
Ta'alla, karena atas rahmat dan karunia-Nya.
Makalah
ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Budaya Dasar.
Pemahaman tentang manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat
diperlukan, dengan harapan besar masalah-masalah dapat diselesaikan dengan baik
dan dapat dihindari kelak ke depannya, sekaligus menambah wawasan bagi kita
semua.
Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hasdiana selaku Dosen Ilmu Budaya
Dasar, Universitas Gunadama.Dalam tugas ini masih terdapat kekurangan dan masih
jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan sarannya yang
membangun. yang disebabkan terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan petunjuk serta
kritik yang membangun. Dari berbagai pihak agar dikemudian hari penulis dapat
membuat penulisan ilmiah dengan lebih baik
lagi.
Semoga
amal baik yang telah diberikan kepada penulis ini mendapat imbalan dan pahala
yang berlipat dari Allah SWT, Amin
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya.
Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia
inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup
manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia
harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di
dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah
apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh
akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan
tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena
itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang
menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak
langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam
kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan
jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan
pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah
berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pandangan
hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan. Karena dengan pendidikan manusia
dapat berpikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir maupun batin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang.
Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti
pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan
yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan
tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu
bukanlah timbul seketika atau dalam waktu
yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sebingga basil pemikiran itu
dapat diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh
akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau
petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan
hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
A. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya
B. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang terdapat pada negara tersebut.
C. Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila
pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung
suatu organisasi, maka pandangan hidup itu
disebut ideologi. Jika organisasi itu
organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika
organisasi itu negara, ideologinya disebut
ideologi negara. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan,
usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu
rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita –
cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan
usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah
kebajikan, yaitu segala hal yang baik
yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau
peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan
diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan
kepercayaan kepada Tuhan.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran.
Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan
datang.
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas
manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan
hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat
disebut yang
menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan
kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang
menghambat merupakan kondisi
yang merintangi.
2. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan
bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk
bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia
adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur
tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh
karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya
dan cita-citanya. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi,
yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan
manusia sebagai makhluk Tuhan.
3.Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.
Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita
menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan
dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan
menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
4. Etika
Istilah etika dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Yunani ethos yang
berarti watak kesusilaan dan adat. Jadi, hampir sama dengan pengertian moral
yang berarti cara hidup atau adat. Etika dipergunakan dalam mengkaji suatu
system nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai atau tidak dengan norma yang
berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai,
misalnya beramal merupakan perbuatan yang bermoral, sedangkan mencuri merupakan
perbuatan yang tidak bermoral. Jadi, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sebaiknya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik
dan apa yang buruk; segala ucapan harus senantiasa berdasarkan hasil-hasil
pemeriksaan tentang peri keadaan hidup dalam arti kata seluas-luasnya.
2.2 Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan
diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan
dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah
pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan
kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:
Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak
yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari
anak-anak .
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pandangan hidup merupakan bagaimana manusia memandang kehidupannya. Setiap
orang memiliki pandangan hidup yang berdeda-beda dan melahirkan suatu paham.
Wujud pandangan hidup manusia berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan sikap
hidup. Cita-cita merupakan pandangan hidup di masa yang akan datang. kebajikan
secara nyata dan dapat dirasakan melalui tingkah lakunya. Dan, dalam hal ini,
tingkah laku manusia sebagai perwujudan kebajikan inilah yang akan dikemukakan
karena wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada
pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri yang
berbeda dari orang lain dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan
pengalaman. Dalam setiap perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku
dalam masyarakat. Sehingga kehidupan dalam memasyarakat menjadi tenang dan
tentram.
DAFTAR PUSTAKA:
[1] http://rendiez31.blogspot.com/2013/12/makalah-ibd-manusia-dan-pandangan-hidup.html
[2] http://rahmadaniasyafii.blogspot.com/2014/03/makalah-manusia-dan-pandangan-hidup.html
[3]
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/25/manusia-dan-pandangan-hidup/
Komentar
Posting Komentar